Selasa, 08 Maret 2011

Tanpa Siapapun

Saya menulis ini ketika mata ini sulit sekali terpejam. Entah mengapa, ketika saya mencoba memjamkan mata saya saya selalu teringat hal-hal yang membuat saya muak malam ini. Begitu sakit membayangkannya. Meskipun kondisi badan sedang tidak baik, karena flu dan batuk yang menyiksa saya. Tapi saya paksakan untuk bangun dan menulis ini sebab saya tidak tahu lagi bagaimana saya bisa mencurahkan semuanya.
Sulit untuk menceritakan apa yang saya rasakan saat ini, semuanya tidak enak, sakit, sesak, sedih, semuanya membaur. Dipikiran saya saat ini hanyalah ingin pulang, kembali ke rumah bertemu dengan keluarga yang amat saya rindukan. Menumpahkan semua yang saya rasakan , berkeluh tentang apa yang saya alami, semuanya..meskipun saya pernah menganggap di rumah saya tidak ada kebahagiaan namun setidaknya itu lebih baik dan kini saya sadar tak ada tempat yang lebih baik selain dirumah saya.
Saya sangat menyesal telah merasa bergantung kepada orang lain, meskipun itu bisa dikatakan adalah orang yang dekat dengan saya. Entah mungkin karena keadaan lah yang membuat saya menjadi tergantung padanya, saya sendiri di sini...tanpa mama, ayah hingga saya tidak tahu kepada siapa saya menggantungkan diri saya, karena saya menyadari saya belum cukup kuat dan bisa untuk sndiri. Seperti pada saat kondisi saya seperti ini, saya tidak tahu kepada siapa lagi saya harus meminta tolong, mengeluh dan mengadukan semua yang saya rasakan.  Saya telah mencoba untuk sendiri mengatasi semuanya, karena yang hidup sendiri seperti saya ini banyak bukan Cuma saya, dan mereka tetap bisa melakukan semuanya sendiri. Namun itu mereka..bukan saya.. saya hanya bisa meminta tolong, dan jawannya sungguh sangat menohok hati saya, dan saya merasa itu tamparan keras bagi saya untuk menyadarkan saya “Heii mita kamu harus mengatasinya sendiri!!! Karena hidup itu memang sendiri sendiri” heh  saya hanya bisa tersenyum kecut mengingatnya...
Mungkin saya bodoh ya, selalu mengingat ini padahal itu sakit, dan saya sukses tidak bisa tidur malam ini. Entah apa pengaruhnya nanti bagi kesehatan saya. Semuanya terbayang dipikiran saya, sedangkan yang saya bayangkan itu sedang terlelap menikmati mimpi-mimpinya tanpa sedikitpun mengingat saya.
Saya hanya bisa menyadarkan diri saya saat ini...meskipun saya sulit untuk melakukan semunya sendiri namun paling tidak masa-masa seperti inilah yang membuat saya sedikit kuat dan menumbuhkan keinginan saya untuk bisa tanpa siapapun di samping saya.