Selasa, 22 Februari 2011

Mulai Menyadari....

Saya menulis ini ketika saya menyadari jika apa yang selama ini saya pikirkan dan saya putuskan adalah salah. Ketika saya mulai berfikir dan mencerna kembali semuanya, saya sadar jika kemarin saat saya menghadapi suatu masalah saya selalu cepat menyerah untuk memperbaiki semuanya , sulit untuk sabar dan kesannya tak ingin pusing untuk memikirkannya. Sehingga saya lebih memilih untuk melupakannya dan menganggapnya hal yang tidak penting.begitupun dengan semua keinginan saya, saya menjadi malas untuk mengangankannya menjadi kenyataan dan berusaha untuk tidak mengingatnya. Situasi itu terus berjalan hingga saya merasa mimpi-mimpi dan keinginan saya menjadi tidak jelas, saya kembali menjadi ragu, dan tidak berani untuk mengharapkan semua keinginan itu. .
Tidak saya pungkiri, sangat sulit untuk menggangap semuanya tak penting untuk dipikirkan, karena saya sendiri termasuk orang yang tidak bisa tenang ketika memiliki suatu masalah. Namun saat itu, saya benar-benar jengah... entah mengapa saya letih sekali rasanya. . sehingga saya sulit sekali bersabar dan memikirkannya dengan suasana hati yang tenang. Saya hanya mencari jalan pintas untuk menyelesaikannya... yaitu tidur.hehe.. dan berharap ketika bangun saya telah lupa semuanya, dan berusaha menanamkan pada diri saya jika tak ada yang patut saya cintai kecuali diri saya sendiri..hahaha...pikiran ababil
Namun akhirnya saya menyadari, mimpi itu saya sendiri menginginkannya. Dan pastinya saya ingin tak hanya menjadi angan semata namun suatu saat akan menjadi kenyataan, tapi mengapa saya membiarkannya sedikit demi sedikit menghilang... tidak seharusnya saya seperti itu. Semestinya saya tidak membiarkan semua keinginan dan mimpi saya itu semakin samar-samar namun memikirkan bagaimana semuanya bisa kembali jelas. Kembali menjadi angan-angan saya yang indah. Yang suatu saat ingin saya jemput bersamanya...
Mengapa saya begitu egois terhadap diri saya sendiri,, ibaratnya kereta yang  semula berada dijalurnya ketika mulai sedikit demi sedikit keluar dari jalurnya, saya yang menyadarinya hanya diam dan tidak berusaha membenahinya agar kembali dan tetap di jalurnya...
Kini ketika saya menyadarinya,  saya ingin kembali merangkai mimpi-mimpi saya, harapan saya yang indah untuk masa depan saya. Entah bagaimana pun caranya, saya ingin merubah semuanya. Saya ingin semua kembali jelas, tidak lagi samar-samar...saya ingin berusaha untuk menjaga agar semuanya baik- baik saja, belajar untuk lebih bersabar dan bersikap dewasa...
Karena sesungguhnya mimpi-mimpi yang indah itulah yang membuat saya bersemangat untuk menjalani hidup saya dan pasti rasanya bahagia sekali jika semuanya bisa saya jemput bersamanya nanti ..InsyaAllah...

Sabtu, 19 Februari 2011

Cerita Saat Galau

Rasanya saya ingim menarik semua kata kata saya tadi..sungguh menyesal telah menceritakan soal it... Hmm...mengapa sya jadi gundah gulana seperti ini..
Saya hanya bermksd menceritakan, tidak bermaksud apa apa..itu menurut saya, entah apa dia menangkap hal lain dari apa yang saya ceritakan atau apapun itu saya tidak tau. Yang pasti setelah itu keadaan menjadi tak enak dan mood saya tiba-tiba berubah setelah melihat respon darinya...
Susah menceritakan apa yang saya rasakan saat ini, saya merasa sangat bodoh saat ini sebab mungkin seharusnya hal itu tidak perlu diceritakan, klopn akan diceritakan bukan saat ini waktuny...

Disaat mood saya sedang tidak baik,semua pikiran buruk saya menyeruak, hati saya mulai memberontak..perih rasanya. Mengingat semuanya, impian2 saya...seperti ada beban yang berat bergelanyut di pundak saya.
Dan semakn lama saya merasakan semuanya semakin samar2..semua impian saya rasanya semakin tidak jelas..entah apa yg membuat saya bisa merasakan hal itu.. Yang pasti saat ini saya selalu merasa gundah, gelisah tanpa ada yang bisa menenangka saya. 

Apa arti semua ini...
Saya cuma ingin semua baik- baik saja, dan saya bisa menyambut mimpi2 saya yang kelak datang bersama datangnya hari-hari  bahagia itu..

Minggu, 13 Februari 2011

Dia dan Pernikahannya...

Hari ini saya menemui teman lama saya, teman saat SMP dulu. dia sedang ada di Palembang karena menemani ibunya yang akan dioperasi besok... saat dia menelepon saya, saya sedikit kaget sebab sudah beberapa tahun ini kami tidak saling berkomunikasi. saya hanya tahu jika dia sudah menikah..
saat tadi bertemu saya sedikit pangling melihat perubahan pada dirinya. ya sekarang dia agak gemuk namun tetap ceria dan bersemangat seperti dulu..
kami pun saling bercerita tentang keadaan masing-masing, saya cukup menceritakan tentang bagai mana kuliah saya dan kabar keluarga dirumah. Sedangkan dia juga mengurai cerita tentang kehidupannya, bagaimana nasib pernikahannya yang juga baru saya ketahui jika dia telah gagal dalam rumah tangganya meskipun saat ini dia telah kembali menbangun rumah tangga yang baru namun saya tetap miris ketika mendengan ceritanya tentang nasib pernikahannya.

dia bercerita jika ia telah memiliki seorang anak laki-laki hasil pernikahannya yang pertama, pernikahannya itu hanya berjalan beberapa bulan saja. ketika hamil muda dia memutuskan untuk pulang kerumah orang tuanya dan setelah melahirkan dia pun resmi bercerai dengan suaminya. ketika saya tanya mengapa rumah tangganya bisa begitu, dia hanya menjawab enteng karena keluarga mantan suaminya itu tidak menyukai kehadirannya. bahkan sampai ia mengandung pun tak ada yang menyambut dengan suka cita. dia bercerita selama tinggal dirumah mertuanya hidupnya tak bahagia sebab sikap dari keluarga mantan suaminya itu tak baik menurutnya ditambah sikap mantan suaminya yang pada saat itu selalu menurut pada perintah orang tuanya sehingga tidak berani untuk menbangun suatu rumah tangga yang mandiri tanpa campur tangan orang tuanya. 
dia seperti tidak dianggap di rumah itu, Ia dilarang untuk mengerjakan pekerjaan rumah meskipun itu pekerjaan ringan, dan ketika ia memasak maka masakannya itu tidak akan disentuh atau dimakan oleh mertuanya dan keluarga mantan suaminya yang tinggal dirumah itu. miris sekali saya mendengarnya, dia diperlakukan seperti itu namun suaminya pada saat itu tidak bisa berbuat apa-apa. 
bahkan ketika ia mengandung bukannya senang karena akan mendapat cucu, mertuanya malah menyesalkan mengapa dia hamil secepat itu, sampai saat ini sang mertua pun tak pernah sekalipun untuk menemui cucunya begitupun dengan mantan suaminya yang belum pernah menemui anaknya..

Dia mengurus bayinya sendiri dan berusaha bekerja untuk membantu biaya susu anaknya juga hidupnya, sebab mantan suaminya hanya memberinya uang 500 rb perbulan. sampai dia harus menghentikan asupan ASI untuk bayinya ketika bayinya baru berumur 4 bulan karena dia harus bekerja, berangkat pagi ketika bayinya belum bangun dan pulang malam saat bayinya telah tertidur pulas. tanpa sempat menikmati perannya sebagai ibu muda.

setelah bercerai dengan suaminya dari pernikahannya yang pertama dia kembali bertemu dengan mantan pacarnya ketika SMA, laki-laki itu mengaku masih sangat mencintainya dan akan menerima dia apa adanya.. dan akhirnya dia pun menikah. dan syukurlah laki-laki itu mau menerima dia dan juga sayang pada anaknya. 

ketika saya kerumah sakit menjenguk mamanya, ada balita 1,5 tahun yang lucu berlari menghampiri teman saya dan berteriak "Mama.." saya begitu tersentuh.. Teman saya masih terlalu muda untuk sebutan itu juga untuk semua jalan kehidupannya..
dan balita itu ketika saya melihat matanya yang bening..umm...sedihnya..balita itu begitu lugu,polos dan belum bisa mengerti apa yang terjadi pada orang tuanya..
dan ketika saya tanya apakah ia tahu siapa ayah kandungnya teman saya menjawab tidak dan tidak akan pernah tahu karena ia tidak akan membiarkan anaknya tahu.. saya hanya mengangkat bahu..

Pantaskah Saya Kecewa??

pernahkah suatu saat anda ingin membuat suatu yang beda untuk orang yang anda sayangi...anda telah bersemangat mempersiapkannya, yang berharap seseorang itu akan senang dan memuji anda..namun ternyata suatu sikon mengharuskan seseorang itu pergi tanpa terlebih dahulu tahu apa yang anda ingin tunjukkan padanya..
apakah anda kecewa... meskipun situasinya mengharuskannya pergi...pantaskah anda kecewa..

mungkin jika ditanyakan pada orang lain sebagian besar akan menjawab mereka akan berusaha mengerti dan jika saya menceritakan itu terjadi pada saya maka mereka akan menyuruh saya untuk mengerti mengapa dia harus pergi. saya akui itu benar dan saya harus punya pengertian lebih untuk itu. namun jika saya mengingat usaha-usaha saya yang mungkin memang gak seberapa namun sangat besar harapan saya intuk membuat dia senang maka hal itu sangat menyakitkan hati saya tanpa bisa saya cegah lagi. mengapa sulit sekali bagi saya utuk tidak kecewa, berusaha menerima dan membiarkannya pergi tanpa ada rasa dongkol dan kesal. mengapa sulit sekali. saya sepertinya tidak mau mendengar alasannya untuk pergi, saya malah berfikir saya tidak penting baginya dan pikiran-pikiran lain yang jelek pastinya...hmm..buruk sekali suasana hati dan pikiran saya saat itu. apa itu telah mencerminkan jika saya adalah seseorang dengan tingkat rasa pengertian yang rendah terhadap kepentingan orang lain dan saya egois dengan keinginan saya sendiri. 
jika saya mulai memikirkannya saya ngeri..hmm..seburuk itukah diri saya??untuk hal kecil seperti itu saja saya tidak bisa mengerti dan bersikap kekanak-kanakan...

Kamis, 10 Februari 2011

Apa Yang Salah Dari Saya??

Begitu banyak hal yang ada dibenak saya yang selalu hadir ketika saya tengah terdiam atau memikirkan sesuatu, tanpa bisa saya bagi dengan orang lain mskipun dengan orang terdekat saya. bukan artinya hal itu sangatlah bersifat pribadi namun memang saya tidak tahu bagaimana untuk menceritakan sekedar membagi sedikit beban yang saya pikul..saya tidak tahu harus memulainya dari mana dan saya malu jika menceritakannya sebab saya tahu itu adalah hal bodoh yang mestinya tak perlu saya pikirkan. namun rasanya sulit sekali untuk mengusir semua itu..

mungkin tulisan ini akan sangat kacau sekali sebab saya sendiri tidak memiliki alur yang jelas untuk menceritakannya. entah..rasanya sulit sekali untuk mengeluarkannya dan melahirkannya dalam sebuah tulisan ataupun kata-kata.

mengapa saya begitu bodoh? Mengapa Allah tidak mentakdirkan saya menajadi manusia yang dianugrahi kepintaran?
sering kali pikirang itu hadir dalam benak saya, namun buru-buru saya tepis semua itu..sisi lain pikiran saya berkata tidak boleh berkata seperti itu, harus tetap bersyukur dengan apa yang dimiliki sebagai anugrah dari Allah..
Tapi saya cuma manusia biasa, sebasar apapun usaha saya untuk menghilangkan semua pikiran bodoh itu tetap saja saya tidak bisa menghindarinya ketika pikiran itu kembali hadir. saya selalu merasa mengapa yang saya peroleh tak seperti yang saya harapkan...padahal saya sudah berusaha, bekerja keras agar saya bisa memperoleh apa yang saya inginkan. mengapa selalu begitu. seolah keinginan saya tidak dibarengi dengan usaha saya untuk mencapainya. apa yang salah dari diri saya??? sehingga sepertinya saya tidak layak memperoleh apa yang sangat saya inginkan.
Hasil yang saya dapatkan memang tidak jelek, saya tetap bersyukur akan itu namun bukan sebatas itu yang saya harapkan, saya mengharapnya lebih untuk itu. karena saya merasa berjuang, berusaha, berdoa...dan selalu berharap mendapat hasil yang saya inginkan.. namun ketika semuanya tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan saya jadi merasa semua usaha yang lakukan itu sia-sia...saya merasa kecewa..

ketika saya menagis akan hal itu, Mama hanya berkata tidak semua apa yang kita inginkan bisa terwujud, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa selebihnya Allah yang menentukan. terima apa yang telah diberikan olehNYA pada mu, dan yakinlah bahwa itu adalah yang terbaik untuk mu,,,sesungguhnya Allah itu tidak tidur dan tahu apa yang dilakukan umatnya.

Aku Telah berusaha untuk menerimanya, namun rasanya semangat ku tak lagi besar..Aku hanya tersenyum kecut bila mengingat impian-impian ku dulu...
Ya Allah..Kembalikan semangatku...