Selasa, 24 Mei 2011

"Si Seseorang"


Entah mengapa saya diliputi rasa bersalah malam mini.. :’(
Mungkin saya salah, maafkan saya..namun saya seperti ini juga ada alasannya. Mungkin saya jahat, pelit atau apalah, namun saya punyak hak atas itu dan atas apa yang saya miliki. Dan saya merasa apa yang saya punya itu diperoleh dengan perjuangan dan usaha dari saya terlepas dari apa usaha saya, sungguh  tidak adil jikalau seseorang memintanya kemudian memberikan pada orang lain yang dipikiran jelek saya mungkin orang yang akan diberikan itu akan merasa sangat berterima kasih pada seseorang itu  (maaf jd ada penggunaan inisial :0) tanpa tau dan memandang saya sebagai si empu aslinya  dan seseorang itu akan menjadi bangga  haha ..apa coba maksudnya itu..
Saya tidak memberikan adalah bukan harga mati, jika ada cara yang lebih “bersahabat” tentu saya tidak akan bersikap seperti itu.  Jalan itu mungkin dengan si seseorang itu tidak mengatasnamakan dirinya pribadi dengan apa yang akan diberikan pada orang lain padahal itu bukan miliknya. Atau meminta orang lain itu langsung berhubungan sama saya…atau apalah cara yang lebih manusiawi..haha
Jika berbicara apa sih yang terjadi dengan si seseorang itu, sampai dia sebegitunya…hahaha..sulit diungkapkan dengan kata-kata, agagagag..apa ya??hmm…terus terang saya kurang menyukai sikap si seseorang itu yang seperti ini, oh iya lupa menjelaskan apa sifatnya dalam pandangan kacamata saya. Sifatnya yaitu  gemar membantu orang lain…sangat gemar bahkan. Sifat yang baik memang namun ya mungkin jika kita memang mempunyai kemampuan  untuk membantu, okelah..bukan artinya saya bilang seseorang itu sedikit kemampuannya lo..tp kan tidak semua hal dapat kita lakukan, kita kan punya batas kemampuan. Jika membantu yang diluar batas kemampuan, kemudian melakukan apapun juga, dan sampai mengorbankan kepentingan atau kewajiban sendiri, lha apa masih bisa dikatakan wajar? Menurut aq itu sih maksa namanya. Klo sekiranya gak bisa, bilang aja gak bisa..ya mungkin lah usahakan untuk bisa tapi kan gak mesti ampe segitunya. Padahal dirinya sendiri punya kewajiban yang mesti dijalankan. Ga ngerti deh pokoknya ama jalan pikirannya, terkesan gimanaaa gitu… (serba abu-abu de kata-kata ku).
Entah kenapa dia seperti itu, mungkin ingin di puji, ingin dikatakan WAH atau ada maksud lain gak ngerti juga saya. Cuma sedikit sebal sama sikapnya saja, kasih aja apa yang dia punya sendiri ,masa ngasih ma orang pake yang punya saya, caranya gitu lagi..klo ga ada yang dikasih ya bilang gak ada. Huh!! itu yang ada dipikiran saya saat ini..(hihi jahat yah, tapiii ah bodo’ )
Hadeehh..tabok jidat lah ngadepin tu seseorang… semoga cepet sadar aja masih banyak kewajiban dia yang mesti dipenuhin, gak Cuma ngurusin kepentingan orang lain. Wong urusan sendiri blm selesai mau ngurusin urusan orang lain pake yang diluar kemampuan lagiii..hadeeehhh…parahh…


Senin, 09 Mei 2011

SAMA


Apakah selalu semuanya harus diungkapkan dengan kata-kata…apakah harus. Salah apa bila tanpa harus dengan kata-kata saya berharap orang itu bisa mengerti maksud saya dengan semua tanda-tanda yang saya berikan.
Saya hanya ingin ada kesamaan disini, semuanya dilakukan sama-sama. Apa yang bisa saya lakukan akan saya lakukan, namun pasti ada kan sekiranya suatu hal yang tidak lazim saya lakukan sebagai perempuan.  Apakah saya harus berbicara panjang lebar tentang apa yang inginkan. Apakah dengan kedewasaan yang dimiliki belum bisa untuk mengerti mengenai porsi dan peranan masing-masing.
Saya bukan merasa perhitungan dengan apa yang saya lakukan, namun terkadang saya jengah sekali. Saya bosan, saya berusaha sebaik-baiknya melakukan apa yang saya bisa untuk mereka. Namun apa mereka terpikir itu, tidak ada yang perduli. Mungkin apa yang saya lakukan dianggap sudah seharusnya saya lakukan. Namun saya harus menegaskan, siapa saya…kamu bukan siapa-siapa saya. Dan saya pun bukan siapa-siapa kamu. Kita semua SAMA.
Sangat menginginkan adanya sedikit perhatian bagi saya, paling tidak merasa berterima kasih dengan apa yang telah saya lakukan untuk kalian. Bukan saya haus akan rasa terima kasih, namun saya rasa saat ini tidak ada lagi basa-basi, bahasa tubuh, tanda-tanda, semuanya harus dikatakan secara jelas. Tidak perlu lah dihargai dnegan mengucapkan terima kasih setiap hari, memberikan hadiah.. cukup dengan mengerti akan peranannya, dan apa yang seharusnya dilakukan. Cuma itu..