Sabtu, 08 Januari 2011

Ketika Putus Asa itu Menghampiri

saya mulai jengah...
ujian kali ini benar-benar dirasakan dahsyat karena ada satu MK yg kata teman saya itu "umaknya"..hahaha..yah MK itu melahirkan tugas yang amat sulit...untuk saya..bagi saya..
seluruh tenaga dan pikiran terkuras. hingga kemarin saya tiba-tiba  seperti orang bodoh.yah saya merasa putus asa, pesimis, kalut, tak ada semangat. yang ada dipikiran saya hanya ingin pulang.meninggalkan semua yang membuat saya pusing disini..kuliah dan segala tetek bengeknya. rasanya capek sekali..
pagi itu, tekad saya sudah bulat.saya ingin pulang.entah apa yang ada dipikiran saya hingga saya punya keinginan seperti itu.bodoh?? pastinya..tapi memang itu yang saya rasakan. saya stres dan tidak bisa mengontrol diri saya. dan itu sangat memalukan.
klo bicara soal putus asa jadi ingat waktu itu pernah dengar dari sesorang klo sebenarnya dulu saat kecil kita tak punya rasa putus asa. saat mulai duduk, merangkak, hingga belajar berjalan. seorang bayi yang mulai tumbuh besar selalu ingin belajar melakukan itu semua meskipun tidak mudah. karena ketika seorang bayi ingin belajar berjalan, tak ada waktu yang singkat untuk itu butuh waktu dan prosesnya tak mudah. tak jarang bayi itu harus tersungkur atau terjatuh karena kaki-kaki kecilnya belum kuat menopang badannya. namun mereka tiada putus asa, mereka tetap bangkit lagi, mencoba berjalan kembali, jatuh lagi, bangun lagi hingga mereka bisa berjalan. mereka lakukan itu ..tanpa putus asa.
namun seiring berlalunya waktu, dan bayi mungil itu mulai tumbuh besar dan dewasa, Tuhan memberikan sedikit demi sedikit rasa putus asa itu. mulai ada rasa putus asa dalam diri mereka. 
mungkin begitu pun dengan saya..rasa pasrah karena tak bisa selalu mengelanyut dalam benak saya. saya cuma bisa menangis, menyesali mengapa saya tidak bisa melakukannya tanpa berusaha mencoba untuk kembali mencoba dan memperbaikinya..hmm..begitu sulit bagi diri saya. kadang sempat berfikir sebodoh itukah saya...





0 komentar:

Posting Komentar